Juli 23, 2013


Sepenggal do'aku di kala itu...

Untukmu yang entah berada dimana..
Yang suatu saat kelak akan berdiri tegak di sampingku..
Menyandingku dalam suka dan duka..
Membimbingku menuju JannahNya..
Ya, suatu nanti..

Untukmu yang ada di negeri antah berantah..
Bersabarlah hingga masanya nanti..
Jagalah hatimu, pun kujaga hati ini..
Aku bukanlah orang yang suci,
Maka maafkan masa laluku yang kelam ini..
Kau akan mengerti..
Ya, suatu nanti..

Untukmu yang tidak kunanti kehadirannya..
Ya, aku tidak akan menanti kehadiranmu..
Cukuplah dengan izin dan takdirNya..
Aku yakin, kau akan hadir..
Tanpa perlu kunanti..
Ya, suatu nanti...

Ya Allah..
Diri ini lemah..
Dan Engkau Maha Kuat..
Maka kuatkanlah aku..

Ya Allah..
Diri ini rapuh..
Dan Engkau Maha Tegar..
Maka tegarkanlah aku..

Aku yang saat ini masih belajar..
Belajar untuk tetap bersabar..
Menghabiskan waktu untuk memperluas kapasitasku..
Aku pun akan terus belajar..
Hingga saatnya nanti tiba..
Ya suatu nanti..

Mei 10, 2013

"Memaafkan kesalahan di masa lalu itu bukan perkara mudah. Namun jangan buat ia menjadi batu penghalangmu untuk bergerak meraih kesuksesan." -Bunda Heni @Silatnas Relawan Rumah Zakat-

Menangis? Ya. Sempat tersedu. Mengingat itu adalah kawasan umum dan banyak orang disana (sadarlah nakk) ._.

Menangis begitu banyaknya kesalahan yang aku perbuat di masa lalu.
Bahkan ada satu kesalahan yang masih berlanjut hingga saat ini.
Yak, mengerikan. Apa gunanya kau belajar jika tak bisa memperbaiki kesalahan, justru malah mengulang kesalahan.
Lagi-lagi 'stuck' disini.
Iyaaa, aku sadar aku bukan lagi anak kecil yang tak tau adat atau aturan. Bukan lagi wilayahku unutk merengek untuk meminta sesuatu. Tidak seharusnya aku bersikap tidak tau mau. Tidak seharusnya aku melangkah tanpa berpikir panjang. Tidak bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan.
Mama, muhee T_T

Berpikir dan berpikir ulang, hm ada satu celah yang bisa aku tempuh. Mencoba untuk fokus dengan tujuan hidup. Menyadari bahwa diri ini hanyalah hambaNya. Sadar tujuan untuk apa kita dilahirkan, hanya untuk menyembah Allah SWT. Mengharap dan bersimpuh hanya kepadaNya. Bersabar dan senantiasa mengharap ridhoNya..

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah hanya kepadaKu." (Az Zuriyat:56)

Wallahu a'lam

April 10, 2013

Ketika kami harus berpisah di simpang jalan itu


HADITS ARBA'IN KETIGA BELAS

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى  اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه
[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
(Riwayat Bukhori dan Muslim) 
Kami pun berpisah di simpang jalan..
Perpisahan yang  mengingatkanku akan banyak hal..
Kau berjalan ke utara, aku terdiam di selatan..
Kau berlari ke timur, akupun melangkah ke barat..
Entahlah..
Mimpi dan angan yang berbeda..
Karakter dan watak yang berkebalikan..
Namun selaras dan satu impian...
Tak pernah kami lelah untuk tertawa bersama..
Meski ada kalanya hari-hari kami diiringi oleh tangisan...
Ada saatnya rindu pun hadir mengiris ulu hati..
Sekali dua kali bahkan mungkin berulang kali kesal dan amarah pun hadir menyapa sanubari..
Namun ternyata Allah pun menyayangi kami,
Lagi-lagi mengembalikan kami pada jalur yang seharusnya..
Sabar dan syukur, mungkin memang benar itulah kunci untuk mendapat ridhoNya..
Nikmat iman dan Islam yang tak pernah terbayangkan sebelumnya..
Dan semoga kami tetap  diistiqomahkan dalam ukhuwah yang penuh dengan nikmat kebaikan seperti ini, insya Allah